MY WEDDING STORY: JAVANESE MIX WITH INTERNATIONAL STYLE

I was born in a real Javanese Family. My father and mother originally from Yogyakarta. So basically hampir seluruh keluarga besar menikah secara adat jawa. Kakak saya menikah dengan adat Solo, dan adik saya menikah dengan adat Jogja. Yes, adik saya menikah lebih dulu. Hehehehehe.. 

That's happend almost in all my big family, hampir semuanya menggunakan adat Jawa. Jadi bisa dibilang sedikit banyak saya tahu step stepnya apa saja..mulai dari pemasangan bleketepe, sungkem, siraman, midodareni, dan lain sebagainya

Picture above is my brother's wedding, bellow is my sister's wedding

Karena adat Jawa sudah biasa dilakukan di keluarga kami, suatu kali saya iseng coba bertanya kepada sang ibunda, apakah mungkin kalau pernikahan saya itu tidak bernuansa Jawa, jadi lebih internasional, terlebih tunangan saya bukan orang Jawa. Dengan segala perdebatan yang panjang akhirnya diputuskan kalau pemberkatan akan tetap dilakukan secara adat Jawa, tapi resepsi adalah milik saya. Hohohohoho.. Jadi saya bebas berkreasi di acara resepsi saya sendiri. My mom is the best!

So, here they are my wedding moodboard. Mix between Javanese and also international.

I choose Solo beskap and bow tie for the groom because it is so cute but I will still using Jogja Paes for the Holy Matrimony. For the reception I choose something minimalist, more natural with light colors such as white and peach.

Stay tuned for more stories about My Wedding Story

Stay Awesome,

Lizzie Parra